Selamat Hari Kartini Untuk Seluruh Wanita Di Indonesia
Jumat, 22 April 2016
Add Comment
Kepada generasi bangsa yang dengan bangga mengklaim diri sebagai unjung tombak dari sejarah, tentu harus sepakat jika diminta untuk mengenang jasa para pahlawan. Tak terkecuali diminta untuk mengheningkan cipta yang ditujukan kepada seorang perintis jalan kebangkitan wanita tanah air ini.
Radeng Adjeng Kartini atau yang lebih populer namanya R.A. Kartini, lahir pada tanggal 21 April 1879, di Jepara, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara kaum hawa dan kaum adam di Negeri ini.
Beberapa faktor yang mendorong tekadnya untuk memperjuangkan kesetaraan gender mulai nampak ketika banyak terjadi pendiskriminasian oleh kaum pria terhadap kaum wanita, dimana menurut paman wikipedia, faktor - faktor itu antara lain; para wanita tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Larangan itu muncul dari orang tua yang dekat dengannya, yaitu ayahnya. Ayah Kartini sendiri awalnya adalah seorang wedana (sekarang pembantu Bupati) pada masa itu. Namun setelah ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita bangsawan. Pernikahan tersebut secara langsung mengangkat kedudukan ayah Kartini menjadi seorang Bupati.
Sebab. Di masa itu, dibawah pemerintahan kolonial belanda mewajibkan bahwa siapapun yang menjadi bupati, harus memiliki wanita bangsawan sebagai istrinya, dan karena M.A. Ngasirah (ibu kartini) bukanlah seorang bangsawan, maka ayahnya kemudian menikah lagi dengan Radeng Adjeng Moerjam, wanita yang merupakan keturunan langsung dari Raja Madura.
Kartini berjuang lewat tulisan tulisannya. Surat-suratnya banyak menjelaskan tentang kendala yang dilalui saat mencita-citakan menjadi wanita yang lebih maju. Di era-nya, yaitu akhir era 19 sampai awal era 20, beberapa wanita negeri ini masih tak dapat mencapai kebebasan pada beberapa hal. Salah satunya masih tidak diperbolehkan untuk mencapai pendidikan tinggi seperti golongan pria.
Faktor lainnya; setelah berhasil merampungkan pendidikan di tingkat SD, Kartini harus menjalani pingitan sampai tiba waktunya buat menikah. Itu kendala yang dilaluinya, mengadakan jalan keluar dan banyak bergaul dengan golongan terpelajar serta menyenangi membaca, serta senang melahap topik terkait perkembangan wanita, membuat dia bertambah sadar dan membandingkan ketertinggalan yang dialami wanita pribumi dengan wanita bangsa lain.
Maka dalam merealisasikan cita - citanya, dia pun membangun sekolah bagi para gadis di daerah Jepara. Cita - citanya tersebut tetap dikerjakannya sampai ia menikah. Itulah lantas menjadi contoh perempuan lainnya, sehingga berdirila ‘Sekolah Kartini’ di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, dan Cirebon.
Tak hanya sampai disitu. Setelah menikah, ada perubahan anggapan cara pandang Kartini mengenai adat Jawa. Ia bertambah toleran. Ia menilai pernikahan bakal mendatangkan keuntungan pula dalam meraih keinginan membangun sekolah untuk para perempuan kala itu.
Anggapan dan cara pandang itu mendapat dukungan penuh dari suaminya. Bahkan diterangkan pula supaya Kartini bisa menciptakan buku. Beberapa buku diantaranya yang dikutip dari berbagai sumber antara lain : Habis Gelap Terbitlah Terang; Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya (Surat-surat Kartini); Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 (Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini); Panggil Aku Kartini Saja (bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer); Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya; Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.
Apa yang dituliskan dalam buku dan surat - surat Kartini tersebut, adalah bentuk perubahan pemikirannya terhadap dirinya yang telah meninggalkan ego, serta menjadi wanita yang memiliki cara berfikir yang jauh melampaui apa yang terlihat.
Kartini adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki kata - kata semboyan "Habis Gelap Terbitlah Terang" perjuangan besar dari sosok Kartini harus diperjuangkan saat ini. Emansipasi wanita terus berkobar. Mimpi Kartini untuk mensejahterakan wanita Indonesia harus bisa dilanjutkan.
Selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia. Merdekaaaa...
0 Response to "Selamat Hari Kartini Untuk Seluruh Wanita Di Indonesia"
Posting Komentar